Menurut Nur Kuntjoro seorang Profit Improvement and Turnaround Consultant dalam bukunya THINKING OUT OF THE BOX FOR PROFIT, salah satu rahasia dalam melakukan turnaround and quantum leap sebuah perusahaan untuk mencapai sustanaible growth dan suistanable profit, adalah menerapkan prinsip “build people then people will build the business”.
Prinsip tersebut mengajarkan bahwa kita harus memperlakukan tenaga kerja lebih dari sekedar factor produksi.
Lee Iacocca, mantan Presiden Direktur Ford dengan prestasi gemilang telah membuktikan hal tersebut, saat menerima tantangan untuk menjadi CEO perusahaan otomotif Chrysler yang saat itu dalam kondisi hancur lebur. Saat pertama kali memimpin Chrysler dalam kondisi hancur, Lee memfokuskan perhatianya pada pembenahan team building dan komitmen seluruh anggota team. Lee mengumpulkan semua orang dalam sebuah aula dan menanyakan komitmen semua karyawan terhadap perusahaan dan tanpa basa-basi meminta agar staff yang sudah tidak mempunyai komitmen untuk memajukan perusahaan agar keluar dari perusahaan.
Bagi Lee tenaga kerja merupakan factor terpenting dalam menjalankan perusaha. Dalam otobiografinya, Lee menyatakan “at the end of all business operation can reduced to three words: people, product, and profit. People come first. Unless you have got a good team, you can’t do much with other two. Mengelola tenaga kerja dalam usaha yang sedang kita jalankan memang gampang-gampang susah, apalagi jika usaha kita sedang tumbuh berkembang. Yang paling sering terjadi adalah karyawan andalan kita di bajak oleh perusahaan lain atau oleh pesaing. Lebih gawat lagi adalah jika karyawan yang dibajak tersebut merupakan karyawan yang paling tahu core bisnis kita, karena merupakan karyawan yang ikut kita sejak dari awal kita membangun bisnis, bisa di pastikan kita akan pusing tujuh keliling untuk mencari penggantinya, belum lagi timbulnya pesaing dari tempat kerja karyawan baru kita tersebut.
Untuk mengelola karyawan kita dapat menerapkan prinsip 4F yaitu: fair, frank, firm and friendly atau adil, terus terang, tegas namun tetap bersahabat. Memperlakukan karyawan secara adil sangat penting. Adil baik dari sisi besaran gaji maupun bonus. Karyawan dengan masa kerja yang lebih lama, kemampuan yang lebih serta prestasi kerja yang lebih mantap tentunya berhak untuk menikmati gaji dan bonus yang lebih dibandingkan dengan karyawan yang berkemampuan dan prestasi biasa saja. Jangan sampai kita memperlakukan karyawan secara sama rata tanpa mempertimbangkan kemampuan dan prestasi Karyawan.
Untuk itu buatlah tolak ukur pencapaian yang jelas tentang besaran bonus serta kenaikan gaji karyawan di perusahaan kita.
Prinsip terus terang juga harus kita biasakan dalam budaya perusahaan kita. Jika seorang karyawan melakukan kesalahan, kita harus berani menegur dan jika dia berprestasi kita harus berani memberikan apresiasi kepada yang bersangkutan. Teguran dan apresiasi tentunya harus diberikan sesuai dengan kesalahan dan prestasi dari yang bersangkutan tidak boleh berlebihan. Kita tidak boleh membiarkan suatu kesalahan dalam perusahaan kita, pembiaran terhadap suatu kesalahan dapat menimbulkan gunung es, karena dapat menjadi preseden yang buruk bagi budaya perusahaan kita. Prinsip tegas harus diterapkan demi tegaknya aturan dalam perusahaan kita.
Seyogyanya dalam sebuah perusahaan mempunyai aturan perusahaan yang harus dibuat secara tertulis dan diketahui oleh seluruh karyawan, kalo perlu aturan tersebut di tempelkan di tempat kerja. Segala bentuk tindakan yang merugikan perusahaan harus di tindak berdasarkan aturan perusahaan yang sudah ditetapkan. Hindari tindakan permisif hanya karena alasan kasihan, apalagi untuk kesalahan yang dilakukan berkali-kali, ingat masih banyak karyawan lain yang harus anda pikirkan.
Prinsip terakhir adalah memperlakukan karyawan sebagai rekan kerja bukan hanya factor produksi untuk meningkatkan produksi atau keuntungan semata.
Perlakukan karyawan seperti layaknya keluarga besar kita, tentunya keluarga dalam dunia usaha. Dengan begitu maka karyawan akan merasa nyaman dalam bekerja yang ujung-ujungnya akan meningkatkan produktifitas perusahaan kita. Jika produksifitas meningkat maka otomatis produksi meningkat dan berpotensi untuk meningkatkan keuntungan perusahaan kita secara signifikan. Sebaliknya jika karyawan tidak nyaman dalam bekerja, maka dia hanya akan bekerja setengah hati saja, yang ujung-ujungnya akan mengahmbat perkembangan dan malah menambah beban perusahaan saja.
Mengelola karyawan tentunya harus dilakukan dari banyak sisi.
Memperlakukan karyawan dengan prisnip 4F seperti tersebut di atas hanayalah salah satu hal yang dapat ditempuh. Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah peningkatan kemampuan kerja karyawan, agar dapat menguasai tugas dan fungsinya di perusahaan secara optimal. Memberikan kepastian atas penghasilan juga sangat penting, agar karyawan tidak terbebani denagn pikiran pendapatannya di hari-hari berikutnya. Termasuk disini adalah membayarkan upahnya sesuai jadwal yang ada, bahakn kalo perlua sebelum jadwal pembayaran upah. Bukankah Islam mengajarkan, bayarkanlah upah buruhmu sebelum kering keringatnya….
Semoga bermanfaat …..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar