Rabu, 28 November 2012

BERKUNJUNG KE MUSEUM SATRIA MANDALA

Jalan-jalan bersama anak-anak saat weekend adalah salah satu yang paling menyenangkan dalam hidup saya. Karena saya memang suka traveling, baik keluar kota maupun di dalam kota saja. Kali ini traveling weekend kami adalah mengunjungi Museum Satria Mandala di Jalan Gatot Subroto Jakarta. Museum satria mandala merupakan museum perjuangan tentara nasional Indonesia.

Sepintas lalu, jika kita lihat Museum Satria Mandala dari luar, kelihatan tidak begitu besar. akan tetapi begitu kita masuk sampai halaman belakangnya, maka akan terlihat Museum tersebut sangat luas. Ini karena ternyata di dalamnya terdapat hanggar pesawat yang menampung tidak kurang dari 10 pesawat dan helikopter yang di pamerkan.

Meseum satria mandala juga sangat asri, baik di halaman depan maupun halam belakangnya. Dengan tempat parkir lumayan luas dengan pohon-pohon besar memberikan kesejukan tersendiri. Didalam Museum sendiri kita bisa menyaksikan benda-benda dan foto bersejarah dari perjuangan bangsa Indonesia. Mulai foto-foto Panglima Besar jendral Soedirman, jubah, meja kerja, tas, senjata sampai tandu yang digunakan Jendral Soedirman selama perjuangan dalam kondisi sakit dapat kita lihat disana. Bermacam-macam senjata yang digunakan selama masa perjuangan juga dapat kita lihat disana. Mulai dari pistol senapan laras panjang, bom, sampai rudal kapal selam dan senjata tradisional zaman perjuangan, seperti keris, tombak dan lain-lainya terpajang dengan rapi disana. Foto-foto zaman perjuangan juga tampak menghiasi dinding museum. Foto-foto Jendral Sudirman sampai pak Harto terpampang disana. Tak ketinggalan juga foto-foto kontingan pasukan perdamaian yang dikirim TNI untuk PBB juga terpasang disana.



Jika anda mengajak anak-anak, salah satu bagian yang paling mengasyikan adalah melihat deretan pesawat sungguhan dalam ukuran aslinya di bagain belakang museum. Mulai dari pesawat pembom B25J smpai pesawat capung untuk penyemprotan hama juga terdapat disana. Juga terdapat pesawat penumpang Indonesai Airawys generasi terdahulu yang sangat menarik dengan baling-baling yang masih berputar jika tertiup angin. Juga terdapat beebrapa koleksi mesin-mesin perang berat seperti Tank, Helikopter tempur sampai pelontar rudal. Yang juga asyik di Mesuem ini adalah kerindangan tempatnya. Halaman belakang Museum juga sangat asri, sehingga membuat kita betah berlama-lama di museum ini. Dengan tiket yang sangat murah, kami bertiga dan satu mobil hanya membayar 9 ribu, anda dan keluarga akan mendaptkan pengetahuan sejarah yang sangat penting untuk mengetahui tentang perjuangan bangsa kita saat melawan penjajah.









Di atas adalah sebagian koleksi pesawat yang bisa kita saksikan di Museum Satria Mandala.
Selamat berkunjung ke Museum Satria Mandala. Rugi kalo belum pernah kesana.

Minggu, 11 November 2012

HOME MOBILE SPA, USAHA MUDAH, RINGAN MODAL DAN MENGHASILKAN


“Alhamdulillah mbak, seminggu ini selalu ada aja customer yang datang dan jumlahnya naik terus. Hari pertama dan kedua Cuma 2 orang. Hari ketiga dan seterusnya 3-5 orang setiap harinya”. “Pertama saya menawarkan ke ibu-ibu teman sekolah anak saya, lalu ke teman pengajian, juga ke saudara-saudara. Alhamdulillah mulai dikenal dari mulut ke mulut berkat ibu-ibu itu”.

Itulah bunyi BBM dari salah satu teman istri saya yang menjalankan usaha home spa mobile di Banjar Baru kalimantan Selatan. Terakhir komunikasi kami  setelah hanpir sebulan teman istri saya tersebut menjalankan usaha home mobile spa, modal yang dikeluarkan di awal ternyata sudah kembali sekitar 80%-an dari modal awal.

Bermula dari iseng bertanya usaha apa yang cocok untuk ibu-ibu sebagai obat nganggur dirumah. Lalu kami tawari untuk bergabung di usaha Home Mobile Spa, alhmdulillah karena mau menawarkan dan menjalankan usaha ini, dari semula yang tujuannya iseng, sekarang malah bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan bahkan lebih dari suaminya yang seorang PNS.

Usaha Home Mobile Spa merupakan usaha jasa perawatan anggota badan agar tetap terawat, sehat dan terjaga kesegarannya. Dengan target market utama Ibu-ibu dan remaja putri (untuk bapak-bapak sebenarnya juga bisa), usaha ini mempunyai konsumen potensial yang sangat banyak dan luas. Kebutuhan perawatan badan sekarang ini sudah termasuk kebutuhan utama terutama bagi Ibu-ibu dan remaja putri.

Usaha ini juga gampang dijalankan, sepanjang kita mau menawarkannya kepada orang-orang yang ada dilingkungan terdekat kita. Jika bergabung menjadi anggota, akan mendapatkan seperangkat alat home mbile spa, sudah termasuk serum dan cream perawatan, buku petunjuak serta modul pelatihan.

Bagaimana dengan incomenya?? Untuk di Jakarta, biaya perawatan satu bagian tubuh misal wajah, adalah Rp.150 ribu, dengan lama perawatan rata-rata 30-45 menit 1 customer. Dari 150 ribu tersebut, kita hanya mengeluarkan 40 ribu untuk serum dan cream perawatan, jadi masih ada margin 110 ribu satu customer. Jika kita sehari dapat 1 customer saja, maka tinggal kalikan saja dalam setiap bulannya. Jika sehari 2-3 customer???? Silahkan dihitung sendiri.

Berapa biaya untuk bergabung?? Hanya 4,2 juta saja dan anda sudah mendapatkan seperangkat alat home mbile spa, sudah termasuk serum dan cream perawatan, buku petunjuk serta modul pelatihan.

Tertarik?? Silahkan hubungi Ibu Ifa 0813 3473 1949 atau kirim email ke aryslho@gmail.com

Kami siap membantu anda.

Rabu, 08 Agustus 2012

Menghormati Dan Mencintai uang

Adam Khoo, dalam salah satu bagian dari bukunya yang berjudul Secrets of Self-Made Millionairess, menyatakan bahwa salah satu kebiasan yang dimiliki oleh para miliarder adalah "menghormati dan mencintai uang". Apa makna dari hal tersebut? apakah mengharuskan kita untuk menjadi budak dari uang atau kemudian menjadi pelit mengeluarkan uang karena saking cintanya?

Untuk menyikapi ungkapan "Menghormati dan Mencintai Uang", kita bisa menggunakan analogi atau perlakuan saat kita menghormati atau mencintai seseorang. Jika kita menghormati atau mencintai seseorang, pasti kita akan selalu berpikiran positif tentang orang tersebut serta akan memperlakukan atau memberikan orang tersebut dengan cara yang terbaik  yang dapat kita lakukan dan kita berikan.

Begitu juga terhadap uang, kita harus mempunyai pikiran positif terhadap uang dan memperlakukannya dengan cara yang terbaik. Lalu bagaimana caranya??. Yang pertama berpikiran positif tentang uang adalah menempatkan mind set dan kedudukan uang yang benar tentang uang. Mind set tentang uang yang dapat dibangun adalah, bahwa uang merupakan sesuatu yang baik oleh karenanya kita harus mencarinya dengan melalui jalan dan cara yang baik juga, jadi tidak boleh menghalalkan segala cara. Uang wajib dicari dengan jalan dan cara yang baik agar membawa kemanfaatan bagi diri sendiri dan orang lain. 

Disamping kita wajib mendapatkan uang dengan cara dan jalan yang baik, kita juga harus menempatkan uang di posisi yang semestinya, yaitu sebagai akibat dari usaha bukan tujuan usaha itu sendiri. Tidak dapat dipungkiri orang bekerja ataupun berusaha adalah untuk mencari uang, akan tetapi jika kita menempatkan uang sebagai tujuan utama, akhirnya fokus kita ke uang tersebut dan akan menghalakan segala cara untuk mencapainya. lain halnya jika kita menempatkan uang sebagai akibat tindakan atau usaha kita, maka kita akan fokus kepada tindakan, langkah ataupun usaha yang akan kita tempuh. Jadi kita bisa memilih untuk menempuh cara dan jalan yang baik untuk menghasilkan uang yang baik.

Yang Kedua adalah kita harus memperlakukan uang yang kita miliki dengan cara yang terbaik. Sebagaimana lazinya jika kita mencintai seseorang, maka kita pasti akan memberikan yang terbaik untuk orang yang kita cintai tersebut. Demikian juga dengan uang, kita harus memperlakukannya secara baik dalam bentuk menggunakan uang tersebut untuk kepentingan yang baik dan berguna, baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Membelanjakannya secara bijak sesuai kebutuhan kita, bukan sesuai keinginan kita. Untuk sodaqoh, membantu sesama, membayar zakat sesuai tuntunan agama Islam.

Yakinlah jika kita menghormati dan mencintai uang dengan cara di atas, uang pasti akan mencintai kita juga. Akibatnya?? uang tidak akan mau jauh-jauh dari diri kita, bahkan akan mengejar-ngejar kita. Siapa yang tidak mau terus dikejar-kejar uang.

Semoga bermanfaat.

 

Jumat, 29 Juni 2012

IDENTITAS DIRI


Krisis indentitas... dua kata yang sering kita dengar , yang kadang dipakai untuk menggambarkan orang yang tidak percaya diri. Tapi memang banyak orang yang tidak tahu identisa diri mereka sendiri. Bahkan banyak juga orang yang tidak tahu sebenarnya apa yang mau mereka capai di hari esok atau mereka mau menjadi orang seperti apa di hari esok.

Akibatnya?? Banyak orang yang hanya menjalani hidup sesuai rutinitas sehari-hari saja. Bangun pagi, mandi, berangkat kerja, pulang sore/malam, tidur, lalu bangun pagi lagi dan seterusnya... tanpa tahu apa tujuan hidupnya dan hasil akhir apa yang harus dicapai dalam hidup ini.Orang yang seperti itu, sebenarnya sudah “mati” hanya masih bernafas saja. Kenapa? Karena hidupnya hanya menggunakan naluri kebiasaan sehari-hari saja, tanpa mau untuk membuat perbedaan atau garis yang jelas dalam hidupnya. Padahal setiap orang hidup ini dibekali dengan akal pikiran untuk menentukan tujuan hidup kita dan untuk kemudian membuat rencana dan melaksanakan rencana tersebut demi mencapai tujuan.

Identitas diri diperlukan agar kita tahu mau jadi orang atau dikenang sebagai orang yang seperti apa kita dikemudian hari. Lalu bagaimana cara untuk menentukan atau menetapkan identitas diri kita? Cara paling gampang adalah dengan menggunakan nama kita sebagai langkah awal. Baik nama lengkap atau nama panggilan. Sebagai contoh biar gampang, saya menggunakan nama panggilan saya sendiri yaitu “ARYS” untuk menetapkan identitas diri saya.

Saya mendefinisikan ARYS adalah :
A – Amanah
R – Ramah
Y – Yakin
S – Syukur dan Sederhana.

Lalu kita jabarkan masing-masing identitas nama kita tersebut atau membuat semacam daftar apa yang harus saya lakukan agar saya menjadi orang yang seperti itu. Misal untuk mejadi orang yang Amanah, maka saya harus : menyampaikan titipan/pesan orang secepatnya tanpa dikurangi atau ditambahi. Dalam usaha saya harus tidak mengurangi timbangan atau takaran, dan lain sebagainya. Atau untuk menjabarkan Syukur, maka saya harus : menerima apapun yang diberikan oleh Allah, baik buruk ataupun baik dengan tangan terbuka dan senyuman. Jika itu buruk maka saya harus introspeksi diri kenapa saya mendapat sesuatu yang buruk, untuk kemudian saya ambil hikmah dan pelajaran dibaliknya. Kalo baik saya akan berbagi dengan keluarga, tetangga dan teman-teman yang lainnya yang membutuhkannya tanpa pamrih, dan lain sebagainya.

Mudah bukan membuat identitas diri?? Jika anda belum mempunyai identitas diri, silahkan coba cara yang paling mudah yang saya sampaikan di atas.

Selamat mencoba dan semoga sukses.
   

Rabu, 13 Juni 2012

PRIORITAS


Ada seorang teman yang memposting dihalaman fesbuk-nya, kira-kira isinya begini “Saya semalam sholat tahajud dari jam 2 sebanyak 12 rokaat, eh.. eh.. habis itu ketiduran jadi subuhnya lewat.. gak apa ah.. gak sholat subuh asal bisa Tahajud tiap malam”. Saya kasih komen, kebalik mbak, mendhing gak usah tahajud tapi bisa sholat subuh, dari pada tahajud terus tapi subuhnya lewat. Kenapa saya jawab begitu?

Ini masalah prioritas, Tahajud adalah ibadah sunah, yang kalo dikerjakan dapat pahala, tapi kalo kita tidak mengerjakan tidak berdosa. Beda dengan sholat subuh, yang merupakan ibadah wajib, kalo tidak dikerjakan kita berdosa. Jelas dalam urutan prioritas, ibadah wajib di atas ibadah sunah dalam kita menjalankannya.

Tidak hanya dalam beribadah,  menurut saya, membuat sebuah prioritas dalam kehidupan sehari-hari adalah sangat penting. Misalnya dalam keseharian kita, apakah kita mau beli mobil dulu atau mau beli rumah dulu?? Atau dalam menjalankan usaha kita, apakah kita mau melengkapi alat produksi dulu atau dananya digunakan untuk promosi dan marketing dulu.

Prioritas sendiri menurut kamus besar bahasa Indonesia, mempunyai pengertian yang didahulukan dan diutamakan dari pada yang lain. Lalu bagaimana kita harus membuat sebuah urutan prioritas? Kita dapat menggunakan tolak ukur, “apa yang menjadi kebutuhan kita”. . Unttk itu kita harus benar-benar tahu apa kebutuhan kita, lalu  kita dapat membuat urutan dari kebutuhan yang paling urgent sampai yang gak penting Jika kita ingin membuat usaha, kira-kira hal dasar apa yang kita butuhkan agar usaha kita jalan. Misalnya, kita ingin membuat usaha bakso, maka prioritas kebutuhan utama kita adalah gerobak dorong atau sepeda untuk sarana keliling, dandang bakso dan kompor, mangkok dan sendok, serta tempat bakso, mie dan/atau tahu.  Kita tidak perlu membeli mesin giling adonan bakso, karena kita masih bisa ke pasar untuk menggunakan jasa penggilingan. Kita juga tidak perlu punya mesin pencetak bakso terlebih dahulu, karena masih bisa dicetak dengan manual pakai tangan, sepanjang omset kita masih terjangkau.

Begitu juga dalam menggunakan pendapatan kita sehari-hari, prioritas mesti dibuat, agar pendapatn kita tidak terbuang percuma. Agar kita konsisten kita dapat menuliskan urutan prioritas dalam sebuah kertas sebagai pengingat, Misal kita buat urutan sebagai berikut:

1.              Untuk menabung 15% dari penghasilan.
2.              Membeli beras, lauk pauk, bumbu dapur, teh, kopi, gula, sabun, detergen.
3.              Bayar SPP anak sekolah, listrik dan telp.
4.              Jalan-jalan dan makam diluar.
5.              Sedekah.

Urutan di atas, hanyalah ilustrasi saja, tentunya kebutuhan utama setiap orang berbeda dan memungkinkan urutan prioritasnya juga berbeda.

Jadi selamat mengenali apa kebutuhan kita dan ada diurutan berapa kebutuhan kita tersebut.

Senin, 23 April 2012

MAINAN BARU


Mainan baru.... itu istilah yang sering kali kita dengar di komunitas tercinta ini, untuk menyebut kata lain dari punya usaha yang baru. Sering kali kita dengan gagah berani dan bangga menyebutkannya jika punya mainan baru tersebut. Salah??? Tentu tidak. Karena punya usaha baru baik jenis usahanya ataupun sekedar punya divisi baru atau cabang baru dari usaha yang sudah kita punya, tentunya membanggakan. Karena bisa menggambarkan keberhasilan usaha kita sebelumnya atau menggambarkan perkembangan usaha yang sudah ada tersebut. Sehingga kita perlu diversifikasi atau ekspansi atas usaha kita, dalam bentuk mainan baru.

Tapi kadang mainan baru justru malah menghancurkan atau menghambat pertumbuhan bisnis kita yang sebenarnya baru setengah mapan atau sedang tumbuh, yang karena ketidaksabaran kita paksakan ditambahi dengan mainan baru tersebut.

Ini cerita tentang mainan baru seorang teman yang ngajak saya ngobrol dan kebetulan persis yang pernah saya alami sewaktu saya masih kuliah. Teman tersebut kesulitan cash flow usahanya. Padahal saat saya tanya semua barang yang dia produksi laku dijual tanpa menyisakan apapun, dijual dengan harga normal yang menguntungkan, malah order dia berlimpah dan dia kekurangan kapasitas produksi. Saya berpikir, kalo semua barang yang dia produksi terjual, seharusnya kekurangan cash flow tidak perlu terjadi.

Dengan teori sederhana saja, jika hasil penjualan dibagi dalam tiga kantong, maka akan kelihatan cash flownya tidak akan terganggu. Misal produknya dijual dengan harga 10 ribu, maka yang 10 ribu itu kita bagi 3 yaitu kantong pertama berisi modal bahan baku misal 5 ribu, kantung kedua berisi ongkos produksi misal 2 ribu, kantung ketiga adalah keuntungan 3 ribu, maka kelihatan cash flownya tumbuh. Dari semula Cuma punya uang 7 ribu yaitu untuk bahan baku dan ongkos produksi (kantung 1 + kantung 2) menjadi 10 ribu karena ada keuntungan 3 ribu. Tinggal kita kalikan saja, kalo sebulan bisa menjual 1000 items barang, maka cash flownya tumbuh dari semula 7 juta menjadi 10 juta.  Dengan tumbuh seperti itu, harusnya bukan mustahil untuk punya ”mainan baru” misal dalam bentuk meningkatkan kapasitas produksi 30% untuk mengejar order yang ada, atau bikin varian produk baru dengan dana dari keuntungan yang ada

Lalu kenapa kawan yang satu ini kesulitan? Saya iseng-iseng nembak, dengar-dengar punya mainan baru yha bro? Darimana sumber dana mainan baru tersebut?? Walaupun malu-malu akhirnya kawan tersebut mengakui kalo sumber dana mainan baru tersebut dari usahanya yang sedang tumbuh, karena memang dia tidak punya sumber pengahsilan lain selain usaha yang sedang tumbuh tersebut. Tapi itupun kecil, dia hanya ambil 10% dari keuntungan usahanya, untuk modal mainan baru tersebut.  Secara tidak sadar, dalam membuka usaha baru, kita hanya menghitung modal yang kita setor atau keluar di awal saja, misal saya kasih modal awal 100 juta, untuk sewa tempat atau belanja peralatan usaha, dengan rincian untuk sewa tempat, setahun 36 juta, peralatan kantor misal 24 juta, Gaji  Pegawai 6 bulan pertama misal 30 juta dana cadangan 10 juta.

Tapi kita lupa untuk kemudian menghitung uang/modal tambahan yang kita keluarkan saat usaha tersebut mulai jalan. Banyak yang tidak kita sadari adanya pengeluaran-pengeluaran kecil tapi sering yang kita malas untuk mencatatanya. Misal untuk belanja bahan baku, kita pakai mobil, maka harus beli bensin, parkir  dan tol, karena pakai mobil kita pribadi, kita tidak melakukan pencatatan secara langsung, sehingga akhirnya lupa tidak tercatat dan saya yakin masih banyak lagi pengeluaran siluman macam ini, misal ada kebutuhan dadakan dan biaya operasional lainnya, ditalangin dulu dari uang sendiri atau uang lini usaha lain  karena usaha baru kita belum menghasilkan atau malah tidak menghasilkan apapun juga. Bagi yang sudah pernah memulai usaha, saya yakin pasti mengalaminya, dari semula kita anggarkan sekian juta, tapi ternyata setelah usaha mulai jalan dan dihitung-hitung lagi ternyata membengkak 3 atau 4 kali lipatnya he.. he.. Ayo ngaku saja....

Itu yang terjadi dengan kawan tersebut. Walaupun mainan barunya tidak sampai menyedot lebih dalam keuangan usaha yang satunya, tapi saya yakin menghambat pertumbuhan usahanya. Bayangkan jika dia tidak punya mainan baru, dia bisa meningkatkan kapasitas produksinya dari keuntungan 30% yang sudah dia dapat. Minimal yang 20% untuk menaikan kapasitas produksi dan yang 10% lainnya untuk dana cadangan. Dan kalo peningkatan tersebut bisa konstan, dengan faktor kali jika setiap keuntungan hanya dipakai sebagian untuk meningkatkan produksi, maka order yang sudah berlimpah smapai tak terlayani tersebut pasti terkejar, dan akibatnya omset meningkat

Tapi apa daya,  karena 10%-nya dipakai untuk mainan baru (saya yakin lebih kalo mau cermat dihitung lagi, terutama untuk biaya siluman) peningkatan kapasitas produksipun jalan ditempat dan hanya angan-angan saja. Akibatnya, usahapun tidak dapat tumbuh secara cepat bahkan tidak tumbuh alias jalan ditempat.

Anda mengalaminya?? Saya juga pernah mengalaminya. Semoga bermanfaat.

Senin, 02 April 2012

CERMIN


Beberapa hari ini, ada kawan yang selalu mengeluh omsetnya turun.  Akibatnya cash flownya terganggu, parahnya lagi gak bisa bayar ini, itu dan usahanya makin kacau. Dia tanya kenapa?? Kira-kira apa yang terjadi dengan usaha yang sedang dia jalani???

Setelah ngobrol ngalur-ngidul, senggol kanan, senggol kiri, saya hanya bisa memberikan satu kalimat “Kadang apa yang menimpa kita adalah cermin dari apa yang kita lakukan pada orang lain”. Apa maksudnya?? Sudan bukan rahasia lagi, kalo kita sedekah dalam bentuk apapaun, uang, pertolongan, kesempatan atau ilmu,  akibatnya kita bisa mendapat rizki minimal 10 kali lipat yang kita sedekahkan, ini janji Allah kepada kita. Bentuknya apa?? Bisa macam-macam, bisa omset kita naik, bisa jalan usaha kita atau jalan hidup kita di bidang lainnya dipermudah. Bisa juga dalam bentuk yang lain misalnya kita atau keluarga kita yang dalam kondisi sakit tiba-tiba diberi keringanan dari sakitnya. Ini juga cermin dari prinsip tersebut di atas. Yaitu kita sudah memberikan rizki atau kemudahan kepada orang dalam sedekah kita, maka Allah memberikan balasan dalam bentuk memberi rizki atau kemudahan kepada kita.

Sebaliknya, jika kita mempersulit atau membuat susah orang lain, maka pasti kita akan mendapat kesulitan. Kadang dalam menjalankan usaha, kita tidak sadar telah membuat orang lain susah dalam usahanya. Sebagai contoh, menunda pembayaran atau tidak memberikan pembayaran secara penuh kepada supplayer, kontraktor ataupun mitra kita. Padahal supllayer, kontraktor ataupun mitra kita telah melaksanakan kewajibannya kepada kita, sehingga meminta hak pembayaran. Karena mereka juga membutuhkan pembayaran tersebut untuk membayar  hak orang lain lagi, yaitu gaji karyawan mereka, membayar biaya-biaya lain misal listrik, maupun untuk cash flow yang lainnya. Jika kita menunda pembayarn terhadap mereka, artinya kita mempersulit  cash flow mereka, multipel efeknya adalah ikut menunda mereka membayar hak orang lain juga, maka jangan heran jika kemudian cash flow kita juga mengalami kesulitan.

Dalam Islam terdapat prinsip usaha yang sangat mulia “yaitu bayarlah karyawanmu sebelum kering keringatnya”. Dalam pandangan saya, kata karyawan disitu tidak harfiah karyawan usaha kita, tapi juga mitra, suplayer maupun kontraktor kita. Prinsip dari adagium tersebut adalah memberikan  hak orang lain sesuai  jumlah dan waktunya.  Jika menunda hak orang lain, atau membuat sulit orang lain, jangan heran  jika usaha kita juga mengalami kesulitan.

Jadi, berikanlah hak orang lain sesuai jumlah dan waktunya. Untuk apa menunda atau menahan hak orang lain.. kalo kita lakukan yakinlah keberkahan akan menjauh dari kita.

Selasa, 14 Februari 2012

MENDIDIK KARYAWAN


Salah satu kunci keberhasilan usaha kita adalah karyawan. Jika karyawan kita mampu bekerjsa secara maksimal sesuai jabatan dan fungsi tugasnya, maka usaha kita dapat berjalan dengan lancar. Bahkan memungkinkan nantinya dalam operasional harian usaha dapat kita lepaskan untuk didelegasikan kepada karyawan  dan kita cukup mengawasi saja. Penting bagi kita untuk mendidik karyawan secara benar, agar kita sebagai owner dapat fokus untuk mengembangkan usaha kita, baik dalam bentuk buka cabang, diversifikasi produk maupun menambah kapasitas industri.

Hanya saja, sering kali kita kebingunan tentang bagaimana cara mendidik karyawan secara sederhana tanpa mengurangi kualitas hasilnya. Ada 4 langkah tahapan yang dapat kita lakukan saat kita mendidik karyawan, yang mungkin dapat pembaca terapkan.

Tahap pertama adalah “owner mengerjakan Karyawan memperhatikan”
Pada tahap ini adalah seperti kita memberikan teori kepada karyawan kita melalui contoh atau perbuatan nyata. Kita kasih tahu cara-caranya kita dalam menjalankan usaha. Seperti kalo kita punya usaha kuliner, yha cara menyajikan menu, menyusun menu dalam lemari menu, atau kalo kita pengusaha fashion adalah cara membuat pola, cara melipat, menjahit, membungkus dan lain sebagainya. Pelatihan kepada karyawan tersebut dilakukan sambil owner mengerjakan, jadi akan lebih efektif karena tidak sekedar tekstual tapi langsung lihat prakteknya.

Tahap Kedua adalah “ owner mengerjakan karyawan mengerjakan”
Pada tahap kedua ini, setelah karyawan memperhatikan dan diajari oleh owner, kita minta karyawan langsung praktek bersama-sama dengan kita. Diharapkan dari praktek mengerjakan bersama ini ada kesamaan ritme maupun soul antara jika owner yang mengerjakan sendiri dengan karyawan yang mengerjakan. Sehingga karyawan dalam melakukan pekerjaan tidak asal bisa, tapi juga memperhatikan nilai-nilai yang ingin dibangun oleh ownernya.

Tahap Ketiga adalah “ Karyawan mengerjakan owner membetulkan”
Tahap ini merupakan tahap supervisi dan evaluasi atas kinerja karyawan. Dari tahap ini diharapakan apa yang dikerjakan oleh karyawan mempunyai kualitas yang sama atau minimal mendekati sama dengan jika pekerjaan tersebut dikerjakan oleh owner itu sendiri. Syukur-syukur hasil yang dikerjakan karyawan ternyata  bisa lebih bagus dari jika dikerjakan oleh owner. Kok bisa? Karena bisa saja saat karyawan yang mengerjakan, karyawan bisa lebih fokus, karena tidak memikirkan hal lain, sedang owner kadang pikirannya justru bercabang ke sisi-sisi lain dari usaha yang dimilikinya, sehingga fokusnya berkurang.

Tahap Keempat adalah “Karyawan mengerjakan owner memberikan inovasi”  
Setelah karyawan bisa menghasilkan hal yang sama dari pelatihan bertahap di atas, maka pada tahap ini, owner sebisa mungkin tetap harus memberikan inovasi kepada karyawan tentang hal-hal yang menjadi tugasnya, fungsinya apa? Untuk mengembangkan usaha kita, itu jelas sangat bermanfaat, karena usaha tanpa inovasi akan susah bersaing. Hal lain yang juga penting adalah untuk membuat suasana kerja lebih hidup dan dinamis. Karyawan menjadi tidak cepat bosan karena mengerjakan itu-itu saja. Karena dengan inovasi akan ada hal baru dan tantangan baru sebagai hasil inovasi. Ini juga untuk mengurangi turn over karyawan dalam usaha kita.

Selamat mencoba...