Kamis, 03 September 2009

THINKING OUT OF THE BOX FOR PROFIT

Think out of the box atau berpikir di luar kebiasaan umum (kotak yang sudah ada) dalam dunia wirausaha sudah biasa dilakukan. Dari mulai membuat produk berbeda baik dari segi bentuk, fungsi, cara penjualannya ataupun yang lainnya. Akan tetapi think out of the box ternyata juga dapat diterapkan dalam sisi manajemen, untuk melakukan “turnaround” dan “quantum leap” untuk perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami kemunduran bahkan diambang kebangkrutan untuk kemudian menghasilkan keuntungan yang berlimpah. 

 Salah satu buku yang membahas tentang hal tersebut adalah buku berjudul “THINKING OUT OF THE BOX FOR PROFIT” karangan Nur Kuntjoro, seorang “profit improvement and turnaround consultant”. Dalam buku tersebut antara lain diceritakan kiat-kiat yang diambil saat penulis melakukan turnaround dan quantum leap terhadap Tupperware Indonesia, yang selalu mengalami kerugian sejak tahun 1991 sampai dengan 6 tahun beroperasi di Indonesia. Pada akhir tahun 1996 saat krisis ekonomi hebat mulai mendera dunia, Nur Kuntjoro kemudian dipercaya untuk memperbaiki manajemen Tupperware supaya kembali sehat dan lebih-lebih lagi memperoleh keuntungandan, saat itu beliau dipercaya menjadi COO (chief operation officer). 

Jika anda yang ditunjuk untuk menjadi COO atau pimpinan perusahan yang dalam kondisi perusahaan rugi dan kondisi badai krisis ekonomi yang hebat kira-kira tindakan-tindakan apa yang akan lakukan untuk menyelamatkan perusahaan dari kerugian atau bahkan jurang kebangkrutan?? Tidak salah lagi, tindakan-tindakan yang lazim dilakukan oleh seorang Pimpinan perusahaan dalam kondisi di atas pasti adalah melakukan perampingan ataupun mengurangi jumlah karyawan ataupun gaji karyawan dari mulai tukang sapu sampai tingkat yang paling tinggi sampai mengurangi atau menghilangkan fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada karyawan, atau pada intinya melakukan kebijakan pengetatan ikat pinggang untuk menekan pengeluaran perusahaan apapun jenis pengeluaran itu. 

Akan tetapi langkah-langkah yang diambil oleh Nur Kuntjoro justru keluar dari kaidah-kaidah yang ada dan bahkan menentang arus yang ada. Saat perusahaan lain melakukan PHK, beliau justru menjamin di Tupperwrae tidak akan ada PHK. Saat perusahaan lain mengurangi gaji pegawai, beliau justru menaikan gaji pegawai Tupperwrae setiap tiga bulan untuk mengimbangi angka inflasi. Saat sembako menghilang dari pasaran di tahun 1998, beliau justru membuat kebijakan untuk membagikan sembako kepada karyawannya. Bahkan beliau juga membuat kebijakan yang sangat menraik yaitu menaikan penghasilan (margin keuntungan) dari para distributor dan agen Tupperware. Langkah-langkah yang sangat berani tersebut beliau lakukan ditengah tentangan dan keraguan dari banyak pihak. Akan tetapi hasilnya adalah sangat mencengangkan. 

Pada tahun 1998 atau satu setengah tahun setelah beliau menjadi COO, ditengah krisis ekonomi hebat yang masih belum surut, penjualan Tupperware meningkat 222% dari sebelumnya, sehingga Tupperwrae berhasil membukukan keuntungan yang besar, kerugian selama enam tahun dapat ditutupi dengan keuntungan selama satu setengah tahun saja. Salah satu rahasia seorang Nur Kuntjoro dalam melakukan turnaround dan quantum leap terhadap Tupperware adalah menerapkan prinsip build people then people will build the business. Dimana beliau percaya bahwa sumber daya manusia yang ada diperusahaan mempunyai nilai yang sangat utama, tanpa sumber daya manusia yang baik tidak banyak yang bisa dilakukan untuk membangun usaha dan menghasilkan produk serta mencetak profit. SDM merupakan sumber daya paling penting untuk menggerakan roda usaha, sekalipun usaha anda adalah berbasil high technology, anda harus sadar bahwa SDM-nya yang menggerakan teknologi tersebut. 

Rahasia-rahasia Nur Kuntjoro lainnya dalam melakukan turnaround dan quantum leap dituangkannya dalam buku berjudul “THINKING OUT OF THE BOX FOR PROFIT”. Buku tersebut mendapatkan acungan jempol dan di rekomedasikan untuk dibaca oleh motivator-motivator terkenal seperti James Gwee, Gede Prama, Andrie Wongso sampai Kemal E. Gani, Pimpinan Majalah SWA. Buku ini cocok untuk anda yang sedang ingin melakukan loncatan "go double" ataupun "go triple" atas usaha anda maupun bagi yang usahanya sedang terpuruk dan ingin bangkit kembali. Bagi anda yang ingin mendapatkan buku “THINKING OUT OF THE BOX FOR PROFIT” silahkan hubungi saya, Arys, melalui HP. 081310721979, email: aryslho@gmail.com , untuk edisi hardcover harga Rp.65.000,-/pcs dan soft cover Rp.45.000,-/pcs plus ongkos kirim ke alamat anda.

Tidak ada komentar: