Senin, 31 Agustus 2009

BERJUALAN ITU NIKMAT

Jualan… jualan.. jualan…, itulah teriakan anakku Afra (3 th) saat ikut menjaga stand Bazar Agustusan kemarin di Komplek sekaligus menyambut bulan Ramadhan. Stand Ukuran 3 x 4 M itu kami isi dengan dagangan apa saja yang masih tersisa stocknya, mulai dari Batik, Kerudung Sulam, Kaos Muslimah Oasis sampai pembersih rumah tangga curah. Dengan market cuma penghuni kompleks Jatibening Estate dan masyarakat sekitar kompleks, sebenarnya saat ikut bazaar kami tidak mengharpakan untung yang banyak, yang penting ikut meramaikan kegiatan kompleks dan yang lebih penting adalah menjaga semangat berwirausaha dan jualan. Bagi anda yang belum pernah ikut bazar, saya sarankan ikut bazar. Salah seorang teman di TDA Bekasi, Mas Eko June, pernah menulis bahwa jualan secara langsung seperti ikut bazaar merupakan cara paling efektif untuk menghancurkan blocking mental kita. Saya setuju dengan hal tersebut, karena bagi yang jualannya cuma melalui on line dan tidak mempunyai gerai atau toko offline, saya yakin anda belum terbebas sepenuhnya dari blocking mental anda. Pengalaman berjualan secara langsung melalui bazar kemarin bukan yang pertama saya alami. Pengalaman berjualan secara langsung saya setelah menikmati zona nyaman sebagai karyawan adalah saat baru saja keluar dari sebuah perusahaan Tbk. yang tergolong besar dengan jabatan terakhir sebagai deputy corporate legal manager. Waktu itu saya dari pintu ke pintu dan dari warung ke warung menawarkan pembersih rumah tangga curah bersama istri saya dan anak saya Afra yangwaktu itu berumur 2 tahun. Ada perasaan campur aduk yang saya rasakan waktu itu, apalagi kalo baru mau kasih brosur aja sudah ditolak, rasanya sakit hati, lebih sakit hati dari pada saat cinta ditolak he.. he.. Tapi rasanya senang sekali jika ada orang yang beli, padahal waktu itu keuntungannya cuma 1.000 perak/liter, tapi rasanya Subhanallah, seperti anak kecil yang dapat mainan. Rasa senang itu saya rasakan sampai dengan sekarang, saya ingat saat ikut bazar, kalo ada orang beli setelah transaksi selesai saya senyum-senyum sendiri, sampai-sampai penjaga stand sebelah saya terbengong-bengong. Tapi saya tidak peduli, walaupun kalo di bazar untung per pcs paling cuma 5.000 perak, tapi rasanya saya ikut bahagia sekali melihat pembeli saya juga bahagia, berhasil mendapatkan barang yang diinginkan dan di tambah rasa senang bisa nawar dengan sukses. Perasaan itu juga saya rasakan kalo ada pembeli yang langsung datang ke rumah untuk membeli barang setelah melihat barang di webstore saya, lalu kemudian beli, biasanya saya kasih harga khusus juga, hitung2 bonus silaturahmi ke rumah. Akan tetapi perasaan itu tidak saya rasakan kalo pembelian melalui online, via email atau telp. kemudian barang saya kirim, walaupun tetap senang dan bersyukur Alhamdulillah, tapi ternyata rasa itu hanya sebatas itu saja tidak ada perasaan lebih selain senang barang laku dan mendapatkan uang. Jadi bagi yang belum pernah jualan langsung face to facedengan customer, ada baiknya di coba, disana kita akan mendapat banyak kenikmatan, selain melatih kesantunan kita dalam menjelaskan dan melayani pelanggan, karena tidak dapat bersandiwara karena berhadapan langsung, bisa berslaturahmi dan menambah kenalan dan yang paling penting menghilangkan rasa malu, jengah ataupun minder untuk menjual sesuatu, karena menawarkan dan menjual adalah inti dari berwirausaha. Selamat mencoba, saya sudah pernah dan berani, saya yakin anda juga berani dan bisa.

Tidak ada komentar: