Beberapa hari ini, ada kawan yang selalu mengeluh omsetnya turun. Akibatnya cash flownya terganggu, parahnya lagi gak bisa bayar ini, itu dan usahanya makin kacau. Dia tanya kenapa?? Kira-kira apa yang terjadi dengan usaha yang sedang dia jalani???
Setelah ngobrol ngalur-ngidul, senggol kanan, senggol kiri, saya hanya bisa memberikan satu kalimat “Kadang apa yang menimpa kita adalah cermin dari apa yang kita lakukan pada orang lain”. Apa maksudnya?? Sudan bukan rahasia lagi, kalo kita sedekah dalam bentuk apapaun, uang, pertolongan, kesempatan atau ilmu, akibatnya kita bisa mendapat rizki minimal 10 kali lipat yang kita sedekahkan, ini janji Allah kepada kita. Bentuknya apa?? Bisa macam-macam, bisa omset kita naik, bisa jalan usaha kita atau jalan hidup kita di bidang lainnya dipermudah. Bisa juga dalam bentuk yang lain misalnya kita atau keluarga kita yang dalam kondisi sakit tiba-tiba diberi keringanan dari sakitnya. Ini juga cermin dari prinsip tersebut di atas. Yaitu kita sudah memberikan rizki atau kemudahan kepada orang dalam sedekah kita, maka Allah memberikan balasan dalam bentuk memberi rizki atau kemudahan kepada kita.
Sebaliknya, jika kita mempersulit atau membuat susah orang lain, maka pasti kita akan mendapat kesulitan. Kadang dalam menjalankan usaha, kita tidak sadar telah membuat orang lain susah dalam usahanya. Sebagai contoh, menunda pembayaran atau tidak memberikan pembayaran secara penuh kepada supplayer, kontraktor ataupun mitra kita. Padahal supllayer, kontraktor ataupun mitra kita telah melaksanakan kewajibannya kepada kita, sehingga meminta hak pembayaran. Karena mereka juga membutuhkan pembayaran tersebut untuk membayar hak orang lain lagi, yaitu gaji karyawan mereka, membayar biaya-biaya lain misal listrik, maupun untuk cash flow yang lainnya. Jika kita menunda pembayarn terhadap mereka, artinya kita mempersulit cash flow mereka, multipel efeknya adalah ikut menunda mereka membayar hak orang lain juga, maka jangan heran jika kemudian cash flow kita juga mengalami kesulitan.
Dalam Islam terdapat prinsip usaha yang sangat mulia “yaitu bayarlah karyawanmu sebelum kering keringatnya”. Dalam pandangan saya, kata karyawan disitu tidak harfiah karyawan usaha kita, tapi juga mitra, suplayer maupun kontraktor kita. Prinsip dari adagium tersebut adalah memberikan hak orang lain sesuai jumlah dan waktunya. Jika menunda hak orang lain, atau membuat sulit orang lain, jangan heran jika usaha kita juga mengalami kesulitan.
Jadi, berikanlah hak orang lain sesuai jumlah dan waktunya. Untuk apa menunda atau menahan hak orang lain.. kalo kita lakukan yakinlah keberkahan akan menjauh dari kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar