Minggu, 02 Januari 2011

GDP USD3000 VS Pemerataan Pendapatan dan Kemampuan Belanja (Sisi Lain)

Pembicaraan GDP USD3000 sedang hangat-hangatnya menjadi pembicaraan tahun 2011. Karena katanya dengan GDP USD3000 berarti Indonesia sedang menuju tahapan seperti China atau Korea saat mulai menuju kemakmuran ekonomi seperti saat ini. Bahkan di TDA GDP USD3000 ini juga menjadi pembicaraahn hangat untuk menentukan strategi pemasaran produk di tahun 2011 ini.

Sebenarnya makhluk apa GDP itu?? Dikutip dari www.belajarforex.com, GDP suatu negara dapat didefinisikan sebagai total nilai penjualan barang dan jasa suatu negara dalam setahun. Jadi dalam skala yang lebih kecil, misalnya sebuah toko handphone, maka GDP dari toko handphone tersebut adalah omset total nilai penjualan handphone (barang) dan servis handphone (jasa) dalam setahun. Nah kalau dalam skala 'Negara' maka produk berarti semua barang yang dijual / dihasilkan di negara tersebut, dari minyak mentah, kelapa sawit, kopra, bahan mentah, bahan setengah jadi, sepatu, alat pancing, pesawat terbang sampai tusuk gigi. Sedangkan untuk jasa, mencakup dari jasa servis mobil, pijat refleksi di salon kecantikan, sampai jasa transaksi keuangan. Yang perlu diperhatikan adalah produk dan jasa yang dihitung disini adalah berdasarkan produk dan jasa yang dikenai pajak, jadi kalau jasa naik becak nga masuk disini karena nga kena pajak (PPN).

Dengan menghitung total penjualan barang & jasa maka akan ketahuan total kemampuan belanja seluruh warga negara, dengan mengetahui total kemampuan belanja maka akan ketahuan pendapatan tiap warga negara, dengan cara membagi total penjualan barang dan jasa dibagi jumlah warga negara maka akan didapat GDP per kapita warga negara.

Terus dimana permasalahan dari kabar bahwa Indonesia sudah ber GDP USD3000?? Satu hal yang tidak pernah terbuka dalam setiap survey tentang GDP ataupun GDP per kapita di Indonesia adalah gradasi kesenjangan ekonomi antara yang ber-GDP USD30.000 atau bahkan USD100.000 dengan yang ber GDP Cuma USD700 atau bahkan kurang. Hukum Pareto 20-80 untuk tingkat pendapatan/kemampuan belanja di Indonesia tetaplah berlaku. Yaitu pendapatan/kemampuan belanja 20% warga negara Indonesia meng-upgrade pendapatan/kemampuan belanja 80% warga negara Indonesia, jurang atau gradasinyapun terlalu tinggi.

Sebagai contoh sederhana, jika anda karyawan, silahkan hitung di tempat anda bekerja, jumlah krekan anda yang bergaji di atas 5 juta (supervisor) dengan yang dibawah 5 juta atau bahkan hanya bergaji level UMR 1,1 juta dan kemudian buat perbandingan dalam prosentase atau jika anda pengusaha hitung jumlah karyawan anda yang ber GDP USD3000 bandingkan dengan yang dibawah angka tersebut, maka hukum pareto tersebut di atas akan berlaku, bahkan bisa jadi lebih parah. Jadi sebenarnya orang Indonesia yang ber GDP kurang dari USD3000 lebih banyak dari pada yang ber GDP diatas USD3000.

Optimisme Indonesia akan segera mengikuti jejak China dan Korea Selatan setelah mencapai GDPUSD3000, dalam hemat saya pribadi dapat saja tercapai, hanya saja perlu perbaikan di banyak bidang. Salah satunya adalah dengan menciptakan pemerataan pendapatan yang lebih luas, sehingga GDP USD3000 benar-benar dinikmati oleh seluruh warga negara tanpa ada gradasi. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan melindungi dan memajukan ekonomi kerakyatan bukan model konglomerasi dan liberalisme seperti sekarang ini. Indonesia bahkan ditengaraisudah liberal jika dibandingkan Amerika sekalipun. Amerika masih memproteksi petani gandumnya, bagaimana dengan kita?? Petani yang menanam padi yang merupakan kebutuhan pokok saja diperlukukan secara buruk, pupuk yang mahal dan langka sampai hasil panen yang tidak terbeli dengan harga layak. Lihatlah China yang mampu melindungi usaha skala kecilnya hingga mampu melakukan ekspor kemana-mana, dari mulai elektronik, HP, sampai sepeda motor dan mobil.

Dengan memajukan ekonomi kerakyatan, maka akan menambah pendapatan bagi rakyat sekaligus menambah daya beli masyarakat. Dengan menambah daya beli maka perhitungan GDP akan menjadi lebih realistis, karena yang terlibat dalam pembelian barang hasil produksi di negara ini lebih banyak, sehingga tiidak ada lagi cerita pendapatan 20% warga negara mengupgrade pendapatan 80% sisanya.

Anda ingin berpartisipasi dalam membuat GDP USD3000 lebih realistis secara perhitungan?? Gampang caranya.. naikan gaji karyawan anda sehingga mencapai GDP USD3000 he... he.. jangan melulu berpatokan pada UMR saja.

Tidak ada komentar: