Pernah tidak
setelah kita membeli buku dan membaca isi buku tersebut terlintas di pikiran
kita "ah ternyata isinya biasa saja" atau "ah kalo yang begini
sich saya juga tahu" atau "yang begini sich sudah sering saya lakukan
sehari-hari". Dan mungkin masih
banyak pikrian yang terlintas setelah membaca sebuha buku.
Lintasan
pikiran tersebut memang tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya
benar. Isi buku memang boleh jadi “biasa” saja atau berisi hal yang kita sudah tahu atau sudah biasa kita
lakukan. Yang luar biasa dari sebuah buku adalah penulisnya mau menuliskan
hal-hal yang "biasa" tersebut menjadi sebuah buku.
Yha, menulis
memang sangat luar biasa. Sesederhana apapun sebuah tulisan, itu membutuhkan
sinkronisasi antara bahasa angan-angan dengan bahasa tekstual. Banyak orang
yang jago dalam membayangkan suatu kejadian, akan tetapi begitu diminta
menuliskannya, maka seolah-olah bayangan tersebut pudar entah kemana. Jadi kalo begitu menulis itu susah donk??? Tidak
juga, menulis tidak sesusah bayangan kita. Salah satu trick mudah untuk menulis
adalah segera tuliskan apa yang melintas dalam pikiran kita, baik dalam
selembar kertas, gadget ataupun langsung di depan sebuah komputer/notebook.
Minimal ide-ide yang sudah melintas tidak akan hilang atau terlupa begitu saja.
Dibalik keluarbisaan dari menulis, kita juga hati-hati dengan tulisan kita.
Ada pepatah yang menyatakan bahwa “goresan
pena kadang lebih tajam dari tebasan pedang”. Artinya jika kita menebas sesuatu
dengan pedang, maka hanya pada saat itu kejadian dapat dilihat. Tapi begitu
kita menuliskannya, maka akan menjadi sejarah tersendiri dan dikenang oleh
banyak orang. apalagi di zaman internet seperti sekarang, tulisan kita akan
bertahan lama di halaman-halaman internet dan bisa jadi cepat tersebar dibaca
banyak orang.
Sebuah tulisan bisa menjadi goresan sejarah kehidupan seseorang. Dari
tulisan-tulisan para penulis kita bisa mengenal banyak hal dan belajar dari
tulisan-tulisan tersebut. Jika kita pidato didepan banyak orang, maka
kenangannya hanya akan bertahan sesaat saja bagi pendengarnya, malah bisa jadi
begitu keluar dari arena pidato sudah hilang. Tapi dengan tulisan, kenangan
tersebut akan terus menerus ada selama tulisan atau bukunyaya masih ada.
Sebuah tulisan juga dapat membuat bahagia seorang penulis, jika tulisannya mampu
menginspirasi banyak orang dan manfaatnya dapat terus menerus berguna bagi
pembacanya.
Jadi tunggu apa lagi untuk memulai menulis dan menjalankannya secara rutin
(kalo ini juga teguran bagi Penulisnya he.. he..)
Semoga bermanfaat.