Rabu, 21 Agustus 2013

The Legend Of Zuge Liang (1) Belajar dari Seorang Maestro Dan Guru Negara Kerajaan Shu



Tadi Pagi-pagi saat sedang antri memperpanjang paspor di Kantor Imigrasi Bekasi belakang Stadion Bekasi, iseng-iseng diskusi di twitter dengan beberapa sesepuh TDA Bekasi, mulai dari dollar naik, stock barang sampai film tadi malam di salah satu tivi swasta yang berjudul Red Cliff II, yang bercerita tentang pertempuran 3 negara yaitu kerjaan Wei yang dipimpin oleh Cao Cao, Kerajaan Wu yang dipimpin oleh Sun Kang dan Kerajaan Shu yang dimpimpin Liu Bei. Filim tersebut bercerita tentang Salah satu pertempuran yang terkenal dalam masa 3 kerajaan yaitu pertempuran di laut Ci’Ih pih.

Salah satu tokoh dalam masa 3 kerajaan di China adalah Zuge Liang atau dikenal juga nama nama Zuge Kong Ming. Pria Penasehat Militer yang dijuluki sebagai titisan/penjelmaan naga ini terkenal karena strategi milternya yang jitu dalam pertemmpuran baik di darat maupun di laut. Salah satu pertempuran yang terkenal adalah pertempuran tembok merah. Dimana 5.000 Pasukan Shu menang melawan hampir 100.000 Pasukan Wei. Pertempuran tersebut  bagaikan kisah David Melawan Goliath yang dimenangkan oleh David.

Salah satu ungkapan paling terkenal dari Zuge Liang adalah “ Siapa yang mampu membaca tanda-tanda alam, maka dia akan memenangkan seribu pertempuran sekalipun”. Ungkapan tersebut dibuktikan dalam kisah saat pertempuran Ci Ih Pih, antara gabungan tentara WU dan Shu melawan tentara Wei yang jumlahnya hampir 10x lipatnya. Dimana Pasukan Zuge Liang kekurangan 100 ribu anak panah  untuk senjata. Saat itu Zuge Liang menyanggupi permintaan jendral WU yaitu Zhu Yu untuk mendapatkan anak panah tersebut dalam waktu 3 hari dengan taruhan nyawanya jika gagal.

Dengan kemampuannya membaca alam, Zuge Liang mampu mengecoh pasukan Wei di danau tunting dan mendapatkan lebih dari 100 ribu anak panah gratis dari pasukan lawan. Saat ditanya oleh Jendral-jendral Negara WU apa rahasianya?? Zuge Liang menjawab ““Sebagai seorang jenderal, sudah semestinya mengetahui tentang ilmu astronomi, geografi, ramalan, prinsip yin dan yang, formasi dalam pertempuran, begitu juga susunan strategi tentara, atau di lain hal dia baik tanpa pamrih. Saya tahu tiga hari ke depan bahwa akan ada kabut tebal sehingga itulah alasan mengapa saya berani menyetujui batas waktu tiga hari.”

Zuge Liang juga seorang pemimpin dan administrator negara yang baik. Sejauh yang saya baca, Zuge Liang punya prinsip-prinsip yang bagus dalam mengelola negara. Ada sekitar 16 prinsip yang digunakannya dalam mengelola organisasi dan managemen negara. Saking dahsyatnya prinsip-prinsip yang dimilikinya dan dengan cermat dia terapkan, Zuge Liang mampu membangun negara Shu dari Kerjaan yang paling kecil dan lemah dibandingkan negara WU dan WEI menjadi yang paling kuat dan dihormati.

16 prinsip tersebut sangat relevant dan pas jika kita terapkan dalam usaha kita. Karena memuat prinsip-prisnip management termasuk hubungan antara pemimpin dan anak buah yang pas  untuk menjadi rujukan dalam hubungan antara kita sebagai pemilik usaha dengan karyawan kita sebagai anak buah.

Apa saja prinsip-prinsipnya... tunggu saja di tulisan berikutnya yha...