Sudah hampir 3 mingguan ini saya harus
bolak-balik ke salah satu Pabrik Klien yang berlokasi di Kawasan Kota Bukit
Indah Cikampek, Karawang. Pabrik milik perusahan patungan Jepang-Indonesia ini
merupakan salah satu penghasil bagian komponen mobil yang mempunyai customer
hampir semua mobil yang ada di Indonesia.
Selalu menyenangkan melihat Pabrik-pabrik
milik perusahaan yang berbau Jepang. Tertata rapi dan karyawan disana juga
selalalu disipilin dan taat pada aturan yang ada di dalamnya. Mobil hanya boleh
berjalan maks. 20 KM/jam, ada jalur pejalan kaki sendiri, para karyawan juga jalan
di jalur yang sudah ditentukan dan menyebrang di zebra cross yang disediakan.
Semua serba teratur dan yang lebih penting lagi karyawan mau mentaati aturan
tersebut. Alangkah indahnya.
Jadi teringat pengalaman waktu dulu masih
jadi pemburu lowongan kerja dengan gaji yang lebih bagus. Saat datang untuk
wawancara dengan Direktur salah satu perusahaan Jepang di kawasan Industri Cakung,
sepeda motor saya tidak boleh masuk ke dalam lokasi pabrik. Sama Satpam disuruh
parikir di luar dekat pos satpam saja. Saat saya tanya kenapa?? Penyebabnya simpel,
spion motor saya hanya 1 saja, jadi itu melanggar aturan yang ditetapkan oleh
pabrik, bahwa kendaraan bermotor yang tidak standar pabrikan tidak boleh masuk
ke lokasi.
Saya membayangkan jika ada 1.000 pabrik
berbau Jepang (saya yakin di Indonesia jumkahnya lebih dari itu) dan setiap pabrik mempunyai karyawan 1.000
(saya yakin lebih) maka akan ada 1.000.000 (bahkan lebih) orang Indonesia yang
mempunyai gaya hidup yang disiplin dan taat aturan sebagaimana saat mereka ada
di dalam pabrik. Bisa dibayangkan alangkah indahnya jika perilaku taat aturan
yang mereka terapkan di lokasi pabrik juga diterapkan dirumah dan di lingkungan
lainnya saat mereka hidup bermasyarakat. Saya yakin Indonesia akan lebih maju
dari Jepang. Bahkan Amerika Serikat Sekalipun. Kenapa?? Karena Indonesia lebih
punya sumber daya baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.
Apalagi karyawan-karyawan tersebut hampir
seluruh aktifitas hariannya ada di dalam pabrik yang menuntut taat pada
peraturan. Dengan Jam kerja sehari 8 jam, ditambah istirahat 1 jam, persiapan untuk
kerja dan pulang 1 jam, maka ada sekitar 10 jam (belum kalo lembur) mereka
hidup dilingkungan yang “benar dan taat aturan”. Seharusnya gaya hidup disiplin
dan taat aturan sudah menjadi budaya keseharian mereka dan harusnya melekat dalam
tindakan dan perilaku mereka seharihari dilingkungan manapun.
Tapi memang impian tak seindah kenyataan.
Silahkan amati sendiri lingkungan anda, tetangga anda bahkan anda sendiri yang
kerja di lingkungan pabrik berbau Jepang,apakah perilaku disiplin dan taat
aturan sebagaimana anda jalankan tersebut sudah juga anda terapkan di
lingkungan anda yang lain, selain di pabrik???
Kalo belum, bertanyalah kepada diri anda
sendiri, kenapa????
Salam berubah...