Rabu, 17 Februari 2016

Madinatul Munawwaroh tempat mencurahkan segala rindu kepada Rosulullah dan Para Sahabatnya

Madinah kota suci umat Islam kedua setelah Makkah adalah kota yang sangat penting bagi perkembangan Islam. Tempat Nabi dan para sahabatnya (kaum Muhajirin) di sambut dengan gembira oleh Kaum Anshor saat berhijrah dan dipersaudarakan oleh Rosul dalam keislaman. Di Madinah pula Rosul mencetuskan Konsep Negara Rohmatan lil alamin melalui Piagam Madinah, dimana perbedaan dalam beragama di hormati dan tidak ada pemaksaan dalam memeluk agama Islam.
Di Madinah pula Rosul dimakamkan bersama sahabat terkasihnya Abu Bakar RA dan sahabat pemberaninya Umar Bin Khattab RA serta Aisyah dan Fatimah Azzahro. Makam tersebut terletak di Masjid Nabawi, salah satu masjid yang mempunyai nilai ibadah yang penting, dimana jika kita sholat di dalamnya maka kita akan diganjar dengan 1000 pahala sholat di masjid lain selian Masjidil Haram serta Tempat Raudhoh, salah satu tempat paling mustajab utk berdo'a berada.
Gunung uhud adalah salah satu tempat bersejarah di Madinah. Gunung sepanjang 7 KM tersebut merupakan Tempat terjadinya perang Uhud yang memberikan pelajaran yang besar bagi Umat Islam. Perang yang memberikan kekalahan pertama bagi Umat Islam setelah menang besar dalam perang badar. Umat Islam kalah dalam perang uhud karena para pemanah yang ditempatkan Rosul di Jabal Ruman turun karena tergiur ghonimah yang ditinggalkan kaum qurays, padahal Rosul sudah berpesan agar apapun yang terjadi para pemanah tidak boleh turun dari Jabal Ruman.
Dalam perang tersebut Rosulullah bahkan terluka berat. 2 giginya tanggal dan tertembus panah. Paman Rosul, Sahabat Hamzah bin Abi Tholib RA pun meninggal syahid dalam perang uhud tersebut. 
Kekalahan tersebut memberikan minimal 2 pelajaran penging bagi umat Islam, yaitu:
1. Agar tertib dan menta'ati perintah Rosul; dalam hal ini para pemanah tidak mentaati peringah Rosul utk tidak turun dari jabal rumat apapun yang terjadi; dan
2. Dalam melakuka sesuatu Selalu meluruskan niat, jangan sampai tergiur dengan hal lain selama tujuan utama belum tercapai. Dalam hal ini para pemanah melupakan tujuan utama berjihad yaitu menegakan dan mempertahankan islam, mereka malah tergiur utk mengambil ghonimah lebih dahulu padahal perang belum usai.

Gunung uhud juga dijadikan ukuran Allah dalam memberikan pahala bagi muslim yang mau mensholatkan jenazah. Dimana pahalanya adalah 1 qirot. Saat Rosul ditanya berapa besar 1 qirot, sabda rosul sebesar gunung uhud. Bagi yang mau mengantar sampai ke pemakaman di beri pahala 2 qirot.

Beberapa Masjid yang mempunyai sejarah penting yang ada di Madinah adalah:
MASJID QUBA
Masjid yang pertama kali dibangun oleh Rosulullah adalah Masjid Quba. Masjid tersebut dibangun atas usul Sahabat Ammar Bin Yasir dan terletak di kebun kurma yang diwakafkan salah satu sahabat Anshor. 

Dalam sebuah hadis diriwayatkan "barang siapa berwudhu dari rumah dan kemudian sholat 2 rokaat di Masjid Quba, maka Allah akan memberikan pahal sebesar pahal umroh".

MASJID QIBLATAIN
Masjid qiblatin awalnya adalah Masjid Bani Salamah. Di Masjid inilah Rosulullah diperintahkan oleh Allah untuk mengubah arah kiblat dari Masjidil Aqso ke Masjidil Haram. Dalam sebuah hadist diriwayatkan pada tahun 2 Hijriah, saat sholat dhuhur, memasuki rokaat ke tiga turun ayat dari Allah agar Rosul mengubah arah kiblatnya. Jadi rokat 1 & 2 Rosul sholat menghadap Masjidil Aqso dan rokaat ke 3 & 4 menghadapa masjidil haram. Itulah kemudian masjid tempat rosul sholat dikenal dengan nama Masjid Qiblatain. Peristiwa tersebut diabadikan dalan Al Qur'an surat Al Baqoroh ayat 143 dan ayat 144.


MASJID HIJABAH
Masjid Hijabah awalnya merupakan Masjid Bani Muawiyah. Rosulullah pernah berdoa di Masjid tersebut dan meminta 3 permintaan kepada Allah. Dari 3 permintaan tersebut dua permintaan Rosul dikabulkan dan 1 tidak dikabulkan oleh Allah.

Dua permintaan Rosul yang dikabulkan adalah :
1. Rosul minta agar umatnya tidak mengalami kelaparan atau paceklik; dan
2. Rosul meminta umatnya agar tidak binasa karena musibah banjir.

Adapun permintaan Rosul yang tidak dikabulkan oleh Allah adalah agar umatnya tidak berbeda pendapat dan terpecah karenanya. Hikmah yang dapat diambil dari tidak dikabulkannya satu permintaan rosulullah tersebut di atas adalah karena perbedaan dalam Islam adalah rahmat dan umat Islam dituntut utk mau belajar saling menghargai dan memahami tentang perbedaan dalam beragama, karena ilmu tentang islam adalah seluas alam semesta ini, bahkan jika bumi dan planet2 dijadikan lembarannya dan seluruh air lautan dijadikan tintanya, maka tidak akan mampu menuliskan ilmu-ilmu dari Allah.
Untuk itu kita tidak boleh merasa paling benar sendiri dalam berislam dan menyalahkan bahkan mengkafirkan mereka yang berbeda dengan kita dalam berislam, apalagi kalo sekedar furu'iyah

Rabu, 03 Februari 2016

Di Tepi Sungai Jordan Aku Menunggumu

Ini merupakan catatan Perjalanan Umroh + Jordania dari tanggal 11 - 21 Januari 2015 yang saya lakukan. Tulisan ini juga sudah pernah saya posting di halaman Facebok saya di https://www.facebook.com/alfarisi.fadjari. Tulisan berseri Mulai dari perjalanan di Jordania, Madinah Sampai di Makkah.

Jordania, negara kecil berpenduduk sekitar 6 jutaan dan dikelilingi negara yg sedang berperang yaitu Syiria, Palestina dan Irak. Penguasa dan penduduk Jordan adalah keturunan Bani Hasyim jadi masih satu kakek dengan Rasulullah. 
Jordania berbatasan langsung dengan Palestina, Irak, Syiria dan Arab Saudi. Walaupun dikelilingi wilayah konflik, kondisi Jordania aman-aman saja di terhindar dari perang. Penduduk Jordania berkeyakinan itu karena barokah dari para sahabat dan pejuang Islam yang banyak dimakamkan di Jordania. Diantara Pejuang Islam yang dimakamkan di Jordania antara lain Mu'adz bin Jabal RA, Surahbil, Abu Ubaidah bin Jarrah RA salah satu sahabat yg dijamin masuk surga oleh Rosulullah dan Dzirar bin azwar RA panglima perang yarmuk. Disamping itu masih ada sekitar 24 ribu sahabat dan pejuang islam yg dimakamkan di Jordania. Banyaknya Sahabat dan pejuang Islam yang dimakamkan di Jordania adalah karena banyak peperangan di zaman nabi dan zaman dulu seperti perang yarmuk, mut'ah sampai perang salib di masa Salahudin Al Ayubi di Daerah Jordania.
Salah satu Nabi dan Rosul yang dipercaya dimakamkan di Jordania adalah Nabi Syuaib AS. Beliau merupakan mertua dari Nabi Musa. Dalam Al Qur'an dikisahkan Nabi Syuaib Hidup di daerah Madyan Jordania yang berbatasan dengan Palestina. Saat ini daerah sekitar makam Nabi Syuaib di kenal sebagai Lembah Syuaib yg subur dengan sumber air yang terus menerus mengalir serta tanaman sayuran dan buah-buahan yg menghasilkan sepanjang tahun dan merupakan daerah pemasok buah dan sayuran utama di Jordan. 
Dalam riwayatnya dikisahkan umat Nabi Syuaib merupakan pedagang yang ulet. Hanya saja mereka tidak jujur dan suka mengurangi timbangan. Saat Nabi Syuaib mengingatkan mereka, umatnya malah menentangnya. Lalu Allah timpakan azan berupa suhu yanga sangat panas. Diantara suhu yg panas tsb Allah berikan awan hitam yg dapat menaungi dari hawa panas. Lalu berbondong-bondong Umat Nabi Syuaib berlindung dibawah awan tersebut. Setelah semuanya berlindung Allah timpakan azab tambahan berupa hujan batu yg membinasakan umat Nabi Syuaib yg menentangnya.



Salah satu destinasi wisata yang juga menarik di Jordania adalah Laut Mati. Daerah yang dipercaya berada paling rendah di permukaan bumi. Air laut mati (dan juga pasirnya) konon mempunyai khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit, bahkan katanya dapat menjaga kulit tetap muda.
(Jordania 12 Januari 2016)