Selasa, 25 Juni 2013

ANOMALI



Sudah hampir 3 mingguan ini saya harus bolak-balik ke salah satu Pabrik Klien yang berlokasi di Kawasan Kota Bukit Indah Cikampek, Karawang. Pabrik milik perusahan patungan Jepang-Indonesia ini merupakan salah satu penghasil bagian komponen mobil yang mempunyai customer hampir semua mobil yang ada di Indonesia.

Selalu menyenangkan melihat Pabrik-pabrik milik perusahaan yang berbau Jepang. Tertata rapi dan karyawan disana juga selalalu disipilin dan taat pada aturan yang ada di dalamnya. Mobil hanya boleh berjalan maks. 20 KM/jam, ada jalur pejalan kaki sendiri, para karyawan juga jalan di jalur yang sudah ditentukan dan menyebrang di zebra cross yang disediakan. Semua serba teratur dan yang lebih penting lagi karyawan mau mentaati aturan tersebut. Alangkah indahnya.

Jadi teringat pengalaman waktu dulu masih jadi pemburu lowongan kerja dengan gaji yang lebih bagus. Saat datang untuk wawancara dengan Direktur salah satu perusahaan Jepang di kawasan Industri Cakung, sepeda motor saya tidak boleh masuk ke dalam lokasi pabrik. Sama Satpam disuruh parikir di luar dekat pos satpam saja. Saat saya tanya kenapa?? Penyebabnya simpel, spion motor saya hanya 1 saja, jadi itu melanggar aturan yang ditetapkan oleh pabrik, bahwa kendaraan bermotor yang tidak standar pabrikan tidak boleh masuk ke lokasi.

Saya membayangkan jika ada 1.000 pabrik berbau Jepang (saya yakin di Indonesia jumkahnya lebih dari itu) dan setiap pabrik mempunyai karyawan 1.000 (saya yakin lebih) maka akan ada 1.000.000 (bahkan lebih) orang Indonesia yang mempunyai gaya hidup yang disiplin dan taat aturan sebagaimana saat mereka ada di dalam pabrik. Bisa dibayangkan alangkah indahnya jika perilaku taat aturan yang mereka terapkan di lokasi pabrik juga diterapkan dirumah dan di lingkungan lainnya saat mereka hidup bermasyarakat. Saya yakin Indonesia akan lebih maju dari Jepang. Bahkan Amerika Serikat Sekalipun. Kenapa?? Karena Indonesia lebih punya sumber daya baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

Apalagi karyawan-karyawan tersebut hampir seluruh aktifitas hariannya ada di dalam pabrik yang menuntut taat pada peraturan. Dengan Jam kerja sehari 8 jam, ditambah istirahat 1 jam, persiapan untuk kerja dan pulang 1 jam, maka ada sekitar 10 jam (belum kalo lembur) mereka hidup dilingkungan yang “benar dan taat aturan”. Seharusnya gaya hidup disiplin dan taat aturan sudah menjadi budaya keseharian mereka dan harusnya melekat dalam tindakan dan perilaku mereka seharihari dilingkungan manapun.

Tapi memang impian tak seindah kenyataan. Silahkan amati sendiri lingkungan anda, tetangga anda bahkan anda sendiri yang kerja di lingkungan pabrik berbau Jepang,apakah perilaku disiplin dan taat aturan sebagaimana anda jalankan tersebut sudah juga anda terapkan di lingkungan anda yang lain, selain di pabrik???

Kalo belum, bertanyalah kepada diri anda sendiri, kenapa????
Salam berubah...