Rabu, 24 Juni 2009

DIMANA HATIMU BERADA, DISANALAH HARTAMU

Judul tulisan di atas merupakan sepenggal nasehat yang diberikan oleh Paulo Coelho dalam Novel Spriritual Sufis berjudul “SANG ALKEMIS”. Dalam novel tersebut diceritakan tentang perjuangan seorang anak gembala dari Spanyol bernama Santiago menggapai Legenda Pribadi-nya. Santiago berani untuk menyebrangi lautan dari Spanyol menuju Afrika lalu menuju Mesir untuk melihat Pyramida Giza dan menjual domba-dombanya demi mengejar impian yang menjadi legenda pribadinya. Mengarungi dunia baru, bahasa dan kebudayaan baru serta menghadapi berbagai rintangan dari mulia penipuan di pelabuhan saat baru singgah dipelabuhan di Afrika sehingga uang perbekalannya dari hasil menjual domba habis tidak tersisa, terjebak dalam perang suku sampai menghadapai ancaman kematian dari suku liar di gurun. Akan tetapi berbekal keyakinan, Santiago bangkit dari setiap cobaan dan keterpurukan yang dialaminya, Mulai dari bekerja di toko kristal untuk kembali mengumpulkan bekal dalam perjalanan, belajar bahasa dan budaya baru, sampai meminta petuah-petuah dari tetua suku di gurun demi mewujudkan legenda pribadi yang diyakininya. “Dimana hatimu berada, disanalah hartamu”, merupakan salah satu nasehat yang diberikan oleh tetua suku kepada Santiago. Nasehat tersebut di atas dimaknai oleh Santiago bahwa dia harus meneguhkan niatnya dalam menggapai legenda pribadinya, meyakininya bahwa dia mampu menggapainya, menyingkirkan segala keraguan atas setiap langkah yang diambilnya dan yang lebih terpenting adalah juga mengedepankan hati nurani, jika dia mampu melakukan hal-hal tersebut maka ia akan mendapatkan apa yang diimpikannya bahkan lebih. Petuah tersebut mengajarkan kepada kita bahwa niat dan keyakinan dalam setiap tindakan ataupun perbuatan yang kita lakukan adalah sangat penting, jangan sampai langkah kita dengan hati kita tidak sejalan karena kalau hal tersebut terjadi maka kita tidak akan bisa total dalam melakukan sesuatu, kalaupun ada hasil pastilah tidak maksimal. Kegagalan dalam mencapai sesuatu bukanlah hal yang harus mematikan kita untuk tetap melangkah untuk mencapai legenda pribadi kita, akan tetapi justru merupakan pertanda bahwa kita sudah dekat dengan legenda pribadi kita tersebut, hanya saja kita harus lebih hati-hati dan lebih berkeyakinan untuk mencapainya. Kegagalan, problem, cibiran ataupun perkataan-perkataan yang meragukan langkah kita anggap saja sebagai bumbu pelengkap dalam melangkah untuk menggapai legenda pribadi kita tersebut. Santiago telah membuktikannya, lewat keyakinan yang teguh, kemauan untuk bangkit setelah mengalami keterpurukan dan kerja keras, Santiagao mampu mencapai legenda pribadinya, sampai di Pyramida Giza ditambah bonus menenukan harta karun, dapat berbahas baru, mengenal kebudayaan baru dan yang terpenting mendapatkan pujaan hatinya seorang gadis gurun yang cantik dan selalu menantikannya kembali dari perjalananya menggapai legenda pribadinya. Bagaimana dengan anda? Yakinlah bahwa dimana HATIMU BERADA DISANALAH HARTAMU. Selamat mencoba….